STUDI KASUS KAMPUS MENGAJAR - PEDAGOGI

Di bawah ini merupakan tugas studi kasus yang saya kerjakan saat menjadi mahasiswi kampus mengajar, apabila ingin menyalin, jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya dari sini ya.


STUDI KASUS 1 

Pendidikan di daerah terpencil sering kali terkendala masalah penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi karena minimnya sarana dan prasarana tersebut. Hal inilah yang menyebabkan pembelajaran di daerah terpencil cukup terbatas. Padahal di era kemajuan TIK ini seharusnya peserta didik bisa belajar banyak hal karena akses informasi yang tak terbatas.

1. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut ?

Jawaban :  Ketidak merataan antara kota dan pelosok menyebabkan kesenjangan pembelajaran yang cukup drastis. Sudah seharusnyalah pemerintah memerhatikan kesenjangan tersebut agar terciptanya pemerataan pendidikan baik dari pelosok maupun dari kota. Pemerintah harus memperhatikan sarana dan prasarana pendidikan di pelosok agar mampu setara dengan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di kota.

2. Strategi apa yang akan anda gunakan untuk mengatasi hal tersebut ?

Jawaban :  Strategi yang bisa saya lakukan adalah dengan membawa pengetahuan saya, apa yang saya tahu, apa yang saya dapatkan dari pembelajaran, termasuk dalam hal penggunaan dan pemanfaatan TIK untuk saya sebarkan kepada adik-adik saya di pelosok agar mereka setidaknya ikut tahu dan mengenal bagaimana pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran sehingga merekapun tidak tertinggal dan mampu memanfaatkan teknologi untuk kemudahan proses pembelajaran mereka.



STUDI KASUS 2

Kegiatan pembelajaran di sekolah kebanyakan masih berbasis pada buku paket dari pemerintah. Dimana buku paket tersebut memuat materi pelajaran yang sama, baik sekolah di kota mau pun sekolah di daerah terpencil. Padahal setiap daerah memiliki kondisi, situasi, potensi, dan kebutuhan yang berbeda. Misalnya sekolah yang berada di daerah pegunungan tentu memiliki kondisi, situasi, potensi, dan kebutuhan yang berbeda dengan sekolah yang berada di daerah tepi laut. Maka kurang tepat rasanya jika materi pelajaran untuk kedua sekolah tersebut disamakan.

1. Bagaimana menurut pendapat anda mengenai hal tersebut?

Jawaban : Benar, namun dari yang sudah saya alami, walaupun dari buku paket hanya memberikan satu contoh kondisi saja, biasanya guru akan memberikan contoh kondisi lain seperti yang dirasakan di tempat lingkungan sekolah tersebut, termasuk dalam hal kebutuhan, semuanya bisa dikondisikan ataupun disesuaikan dengan apa yang ada di lingkungannya, agar siswa pun mengenal banyak beragam kondisi atau kebutuhan tidak hanya dari satu situasi saja. Peran guru disinilah yang paling penting, ia harus tahu bagaimana menyesuaikan apa yang disampaikan dari buku paket dengan kebiasaan atau kebutuhan apa yang ada di lingkungan sekolah maupun siswanya.


STUDI KASUS 3

Setelah mendapatkan pembekalan, Anda mungkin akan mendapatkan tugas di SD atau SMP yang lokasi  berada di pinggiran. Kondisi orang tua hanya menyerahkan putra putrinya semua ke sekolah karena  memang tidak punya rupiah. Kemudian secara kebetulan salah satu peserta didik di kelas Anda  penyandang disabilitas, hambatan keceerdasan / tuna grahita.

a. Bagaimana sikap Anda ?

Jawaban : Permasalaham tersebut merupakan hal yang sering ditemui oleh kebanyakan guru, maka sebagai guru sudah seharusnya menjadi tanggung jawab kita agar dapat menyampaikan pembelajaran sebaik mungkin kepada seluruh murid dengan latar belakang apapun, sebagai guru, kita harus mampu menyesuaikan hal tersebut. 

b. Tolong buatlah perencanaan sederhana terhadap kelas tersebut agar semua peserta didik dapat memperoleh pembelajaran secara utuh.

Jawaban : Jika terdapat salah satu murid tuna grahita di kelas tersebut, maka metode pembelajaran maupun media pembelajarannya haruslah akomodatif sehingga tetap dapat memfasilitasi perbedaan yang antara murid tuna grahita dengan murid biasa. Materi pembelajarannya pun harus dirancang sefleksibel mungkin agar dapat mudah dipahami oleh semua murid, baik itu murid tuna grahita maupun murid biasa. Saya sebagai gurunya pun harus mampu menyesuaikan pembelajaran untuk dapat lebih memperhatikan dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh murid tuna grahita tersebut.


Rahmasari, Utami Dewi. (2021). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post