Pendidikan Seni sebagai Konservasi Budaya


Budaya dan Pendidikan

       Pendidikan tanpa budaya sama seperti makanan yang terlihat enak namun hambar tanpa rasa. Secara filosofisnya pendidikan berasal dari budaya manusia yang telah mengakar. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan karena proses pendidikan terjadi didalam lingkungan manusia yang berbudaya. 
Pendidikan ada untuk memberi arah dan pandangan yang lebih baik untuk budaya manusia itu sendiri. Tanpa pendidikan, budaya itu akan kehilangan arah. Hal ini diakibatkan oleh sifat budaya yang dinamis. Bisa dibuktikan dengan seiring melajunya waktu, arus globalisasi akan mempengaruhi budaya manusia. Hal ini menjadi tolak ukur agar pendidikan pun dijadikan sebagai pengontrol nilai-nilai budaya manusia yang semakin bebas tanpa kendali.
Untuk itu nilai-nilai kebudayaan harus diterapkan melalui pendidikan. Para generasi muda wajib menjadi orang-orang berpendidikan yang bermoral dan berakhlak mulia. Pendidikan dan budaya harus selaras dalam mewujudkan kembali tradisi kehidupan yang saling gotong royong, musyawarah dan melestarikan nilai-nilai budaya daerah sebagai identitas bangsa yang tidak bisa punah.
Pendidikan diharapkan mampu membentuk manusia berperilaku sebagai mahluk berbudaya yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup, baik secara pribadi, kelompok, maupun masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan adalah upaya menanamkan sikap dan ketrampilan pada anggota masyarakat agar mereka kelak mampu memainkan peranan sosial masing-masing dalam bermasyarakat.

Konservasi Budaya

      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konservasi adalah pelestarian, pemeliharaan dan perlindungan sesuatu untuk mencegah kemusnahan (kerusakan dan sebagainya) dengan cara pengawetan. Makna konservasi dapat meliputi seluruh kegiatan pemeliharaan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Gerakan konservasi merupakan kerja bersama, tidak mungkin dilaksanakan sendirian. Selain itu, gerakan konservasi semestinya mendapatkan dukungan dan penglibatan publik. Perlunya konservasi merupakan sebuah keniscayaan. Nilai-nilai konservasi yang perlu ditumbuhkembangkan dan dipelihara yaitu nilai menanam, memanfaatkan, melestarikan, dan mempelajari dalam arti fisik dan non-fisik.  Maka konservasi budaya adalah upaya dari pelestarian dan perlindungan dari budaya tersebut. Pelestarian merupakan upaya dinamis untuk mempertahankan keberadaan budaya dan nilainya dengan cara melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkannya. 
Konservasi merupakan sebuah upaya untuk menjaga, melestarikan, dan menerima perubahan dan pengembangan. Perubahan yang dimaksud bukanlah perubahan yang terjadi secara drastis dan serta merta, melainkan perubahan yang terjadi secara alami yang terseleksi. 

Konservasi Fisik, Nilai dan Budaya

         Mengingat batasan dan cakupan konservasi, paling tidak, terdapat empat nilai yang terkandung dalam konsep konservasi, yaitu menanam, memanfaatkan, melestarikan, dan mempelajari. Menanam maksud disini adalah meletakkan nilai-nilai luhur yang telah mengkristal menjadi pedoman atau pandangan hidup dan dasar negara.  Nilai yang disemai akan tumbuh menjadi pedoman, petunjuk, dan aturan dalam bertutur kata, berperilaku, dan bermasyarakat. Nilai yang sudah menjadi pedoman harus dimanfaatkan untuk kepentingan diri dan masyarakat. Oleh karena itu, memanfaatkan adalah nilai kedua dari konservasi.
Sementara itu, nilai budaya juga memiliki multi fungsi. Nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian menjadi penenang hati, pemberi inspirasi dan apresiasi. 
Nilai ketiga dari konservasi adalah melestarikan. Melestarikan merupakan cara untuk memperkuat citra budaya melalui penanganan spasial dan sosial-budaya-ekonomi di kawasan bersejarah dengan bertumpu pada pemberdayaan komunitasi yang berbudaya. Dengan demikian, melalui nilai melestarikan, diharapkan mampu menumbuhkan daya tahan budaya terhadap tekanan-tekanan modernisasi yang terjadi. 
Nilai keempat adalah Belajar mempelajari warisan budaya, ini merupakan langkah yang bijak dan teruji, sebab belajar berarti harus paham akan menyemai nilai, cara memanfaatkan warisan budaya, cara melestarikan warisan budaya, dan bagaimana konservasi dilaksanakan secara utuh dan berkesinambungan.

Peranan Pendidikan Seni dalam Konservasi Budaya

         Pendidikan adalah upaya mengembangkan daya manusia agar dapat membangun diri dan meningkatkan kualitas potensi yang dimilikinya. Apabila pusat perhatian strategi pengembangan kebudayaan dan pendidikan adalah pengembangan potensi manusia, maka pendidikan adalah alat untuk mengaktualisasikan potensi tersebut. 
Pandangan akan pentingnya melestarikan budaya menyadarkan sejumlah lembaga pendidikan untuk terus memberikan pembelajaran tentang beranekaragamnya suku bangsa dan bahasa yang kita punya. Metode pengajaran pendidik harus mampu mengajak anak untuk berkreatifitas dan menjadikan budaya yang telah ada semakin menjadi berwarna. 
         Daoed Josoef memandang pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan karena pendidikan adalah upaya memberikan pengetahuan dasar sebagai bekal hidup. Pengetahuan dasar untuk bekal hidup yang dimaksudkan disini adalah kebudayaan. Proses belajar merupakan cara untuk mewariskan nilai-nilai tersebut dari generasi ke generasi. Pewarisan tersebut di kenal dengan proses sosialisasi, enkulturasi, dan internalisasi budaya.

Pendidikan sebagai Proses Sosialisasi, Enkulturasi dan Internalisasi Budaya
1. Sosialisasi 
Sosialisasi merupakan sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan bagaimana individu mempelajari cara-cara hidup, norma dan nilai sosial yang terdapat dalam kelompoknya agar berkembang menjadi pribadi yang diterima oleh kelompoknya. 
2. Enkulturasi
Enkulturasi merupakan proses pembudayaan untuk menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat, sistem norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang. Proses enkulturasi berlangsung secara dinamis. 
3. Internalisasi
Internalisasi menurut Kalidjernih (2010 : 71) merupakan suatu proses dimana individu belajar, diterima menjadi bagian, sekaligus mengikat diri ke dalam nilai-nilai dan norma-norma sosial dari perilaku suatu masyarakat. Intinya internalisasi merupakan proses untuk menanamkan nilai-nilai budaya melalui pendidikan dan pengajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post