Pendekatan Disiplin Ilmu dalam Pendidikan Seni



Pendekatan Berbasis Disiplin Ilmu dalam Pendidikan Seni atau Dicipline based Art Education

        Pendidikan Seni Rupa Berbasis Disiplin merupakan teori pembelajaran seni yang diperkenalkan oleh The Getty Centre for Education in the Arts pada tahun 1980-an yang menekankan ciri disiplin ilmu pada seni. Pendekatan seni rupa berbasis disiplin ilmu (DBAE) berintikan pemikiran bahwa seni telah hadir dalam kehidupan bukan hanya sebagai kegiatan penciptaan, tetapi juga sebagai cabang pengetahuan yang menjadi bahan kajian filosofis maupun ilmiah dan berhak dipelajari di lembaga pendidikan. Seni adalah disiplin ilmu yang khas dengan karakter yang dimilikinya, mendapat dukungan kelompok ilmuwan, dikembangkan melalui penelitian.
     Pendukung DBAE berpendapat bahwa Pendidikan Seni Rupa yang memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan emosinya adalah penting, tetapi jangan sampai mengabaikan kegiatan mempelajari aspek pengetahuan keilmuannya. Cakupan pendidikan seni rupa diperluas. Eisner (1987/1988) menegaskan bahwa DBAE bertujuan untuk menawarkan program pembelajaran yang sistematik dan berkelanjutan dalam empat bidang seni rupa yang lazim dalam kenyataan yaitu bidang penciptaan, penikmatan, pemahaman, dan penilaian. Keempat bidang tadi disampaikan dalam kegiatan belajar, produksi seni rupa, kritik seni rupa, sejarah seni dan estetika.

Ciri pendidikan seni rupa berbasis disiplin ilmu adalah sebagai berikut :
1. Seni rupa sebagai subyek dalam pendidikan umum dengan kurikulum yang tertulis serta disusun secara sistematis mencakup kegiatan ekspresi/kreasi, teori dan kritik/apresiasi seni rupa untuk membangun pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan.
2. Kemampuan anak dikembangkan untuk menghasilkan karya, menganalisis, menafsirkan, dan menilai kualitas karya, mengetahui dan memahami peran seni rupa dalam masyarakat serta memahami keunikan karya seni rupa dan bagaimana orang memberikan penilaian dan menguraikan alasan penilaian.
3. Seni rupa diimplementasikan dengan dukungan masyarakat, staf pengembang, nara sumber dan program penilaian (Dobbs, 1992).
      Disiplin seni rupa memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman untuk menjadikan siswa memiliki pengalaman yang luas dan kaya dalam seni rupa dalam empat cara: (1) pembuatan karya seni rupa (produksi seni rupa), (2) merespon dan memberikan penilaian tentang sifat-sifat dan kualitas yang terwujud dalam bentuk visual (kritik seni rupa), (3) memperoleh pengetahuan tentang sumbangan seniman dan penciptaan karya seni rupa bagi kebudayaan dan masyarakat, dan (4) bagaimana orang memberikan justifikasi penilaian terhadap karya seni rupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post