Kesulitan Belajar Pada Anak


         Menurut Syaiful Bahri Djamarah, kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana peserta didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan atau gangguan dalam belajar. Jadi, siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar apabila yang bersangkutan menunjukkan gejala (failure) tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya. 

Jenis-jenis Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar dibagi menjadi dua kategori, Yaitu:
1. Kesulitan Belajar Umum
       Anak berkesulitan belajar umum secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik khusus maupun umum. Biasanya ditandai dengan prestasi belajar yang rendah untuk hamper semua mata pelajaran atau nilai yang berada jauh di bawah rata-rata kelas sehingga mempunyai resiko tidak naik kelas. Kesulitan belajar tesebut biasanya diakibatkan oleh IQ yang rendah. Selain itu, kesulitan belajar umum kemungkinan juga mengalamigangguan fisik, sosial dan mental yang ringan sehingga cukup mengganggu dalam menangkap pelajaran.
2. Kesulitan Belajar Khusus
   Kesulitan belajar khusus dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu kesulitan belajar pra akademik dan kesulitan belajar akademik.
A. Kesulitan Belajar Pra Akademik
Kesulitan belajar pra akademik dibagi menjadi:
1) Gangguan Motorik dan Persepsi (Dispraksia)
Gangguan motoric mencakup gangguan pada motoric kasar, penghayatan tubuh dan motoric halus. Ganggguan persepsi mencakup persepsi penglihatan (visual), persepsi pendengaran (aoditoris), persepsi heptik (raba dan gerak/tatkil dan kinestetik).
2) Kesulitan Belajar Kognitif
Kognitif merupakan fungsi mental yang mencakup, persepsi, oikiran, simbolisasi, penalaran dan pemecahan masalah. Perwujudan fungsi kognitif dapat dilihat dari kemampuan anak mengguanakan bahasa dan menyelesaikan soal-soal berhitung.
3) Kesulitan dalam berbicara dan berbahasa (Disfasia)
Disfasia adalah ketidakmampuan anak menggunakan symbol linguistic dalam berkomunikasi secara verbal. Gangguan pada anak yang terjadi pada fase perkembangan ketika anak belajar berbicara disebut disfasia perkembangan (Developmental Dysphasia). 
4) Kesulitan Dalam Penyelesaian Perilaku Sosial
Ada anak yang perilakunya tidak dapat diterima oleh lingkungan sosialnya, ia ditolak oleh lingkungan sosialnya karena sering mengganggu, tidak sopan, tidak tau aturan dan berbagai perilaku lainnya. Jika kesulitan penyesuaian perilaku sosial ini tidak secepatnya ditangani maka tidak hanya menimbulkan kerugian pada anak itu sendiri tetapi juga pada lingkungannya. 
B. Kesulitan Belajar Akademik
1. Kesulitan Belajar Membaca (Aphasia)
Anak-anak yang mengalami kesulitan belajar ini biasanya mengalami kesulitan dalam hal mengeja, mengenali symbol huruf, mengenali kata karena sulit mengkode symbol di otak untuk diterjemahkan. Hal ini disebabkan oleh faktor psikologis seperti gagap sehingga anak merasa malu karena ditertawakan oleh temannya. Ketidakmampuan untuk membaca karena gangguan fungsi saraf disebut Dyslexsia.
2. Kesulitan Belajar Menulis
Kesulitan Belajar Menulis dapat disebabkan karena kemampuan psikomotor yang kurang terlatih. Seorang anak yang tulisannya buruk sulit untuk dibaca dan kurang rapi akibat gangguan syaraf yang disebut  Disgrafia.
3. Kesulitan Belajar Berhitung ( Diskalkulia)
Anak-anak yang mengalami Kesulitan Belajar Berhitung biasanya sering sulit membedakan tanda-tanda dalam hitungan, sulit mengoprasikan bilangan meskipun sederhana, sering salah membilang dan sulit membedakan angka. 

Sedangkan menurut Warkitri dkk. Dalam Sugihartono dkk (2007:151) berpendapat beberapa jenis permasalahan belajar yang seiring dialami siswa yaitu:
1. Learning Disorder (Kekacauan Belajar)
    Yaitu keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respon yang bertentangan dengan tujuan pembelajaran. Pada dasarnya siswa ini memiliki potensi belajar yang baik, tetapi dalam proses belajar terganggu oleh reaksi-reaksi belajar yang bertentangan sehingga siswa tidak dapat menguasai materi pelajaran dengan baik juga mengalami kebingungan untuk memahami materi pelajaran.
2. Learning Disabilities (Ketidakmampuan Belajar)
      Ketidakmampuan belajar merupakan jenis permasalahan belajar saat siswa menunjukan gejala tidak mampu belajar atau selalu menghindari kegiatan belajar dengan berbagai sebab dan alasannya, sehingga hasil belajar yang dicapai berada dibawah potensi intelektualnya.
3. Learning Disfunctions 
      Merupakan jenis permasalahan belajar yang mengacu pada adanya gejala-gejala dalam bentuk siswa tidak dapat mengikuti dan melaksanakan proses belajar dan pembelajaran dengan baik. Pada dasarnya siswa ini tidak menunjukan adanya gangguan secara mental, gangguan alat indra, maupun gangguan psikologis lainnya. Namun, siswa tersebut tetap tidak mampu menguasai materi meskipun sudah belajar dengan tekun.
4. Learning Achiever
    Merupakan jenis permasalahan belajar yang terjadi dan dialami oleh siswa dengan potensi intelektual tinggi dan tingkat kecerdasan diatas rata-rata normal, tetapi prestasi yang dia capai tergolong rendah. Siswa ini mengalami kesulitan yang dapat dilihat dari gejalanya, yaitu mengalami ketidaksesuaian tingkat kecerdasan dengan prestasi yang diperoleh.
5. Slow Learner (Lambat Belajar)
    Slow Learner (Lambat Belajar) yaitu siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga dia membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama. Hal ini berdampak pada bentuk-bentuk keterlambatan lainnuya, yaitu pengerjaan tugas-tugas, keterlambatan mengejar materi, dan sebagainya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post